Senin, 04 Maret 2013

Pidato Berbakti Kepada Orang Tua





 


Pidato Berbakti Kepada Orang Tua

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah-alhamdulillahillazi arsala rasullahu bilhuda wadinil haq, liyunzirohu ‘aladdini kulli walau karihal musyrikun walau karihal munafiqun, ashaduallailahailallah waashaduanna muhammadarrasulullah salallahu’alaihi wassalam la nabi ya ba’ da, amma ba’du.

Pertama dan utama sekali puji dan syukur marilah kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan langit tanpa tiang dan bumi tanpa hamparan dan dibawah kekuasaannya tunduk segala rencana.

Selawat beriringan salam tidak lupa kita kirimkan buat junjungan umat yakninya Nabi besar Muhammad SAW,
“Parit pagar kota Mekah,
Intan Mutiara kota Madinah,
Buah hati Siti Aminah”
Yang telah berenang didalam darah berjalan diatas bangkai serta bernafas diujung pedang demi tegaknya kalimat tauhid “Laailaahaa illallah” di permukaan bumi ini.
           
            Yang sama-sama kita hormati Bapak Dewan Juri yang menimbang sama berat, mengukur sama panjang lagi adil dan bijaksana, dan seterusnya yang sama-sama saya hormati, teman-temanku, pilar-pilar baja harapan Nusa, Bangsa dan Agama.
           
 

Baiklah, untuk tidak memperpanjang kata-kata muqadimah, saya beri judul pidato saya yaitu :

“BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA”

            Rasulullah pernah ditanya oleh sahabatnya “ya Rasul, kepada siapa kami harus berbuat baik” Rasul pun menjawab : “kepada Ibumu, kepada Ibumu, kepada Ibumu,dan kepada Ayahmu”. Mengapa Rasulullah mengatakan Ibu 3X sedangkan Ayah Cuma 1X ?
            Yang pertama !
“Karena Ibulah yang telah mengandung kita selama 9 bulan 10 hari”
Wahnan ala Wahnin dengan susah di atas susah.
            Coba kalau Bapak-bapak selama 9 bulan 10 hari digantungkan 2 buah kelapa di perut, sanggup ngaak bapak-bapak? Ya enggaklah, masa iya-iya donk..

            Yang kedua !
Karena ibulah yang telah melahirkan kita dengan menyabung nyawa antara hidup dan mati menumpahkan darah dan air mata demi si anak tercinta.
Coba kalau kita lihat Bapak-bapak disaat Ibu menyabung nyawa, eh Bapak-bapak malah asyik merokok, iya nggak teman-teman…………

            Yang ketiga !
Karena ibulah yang membesarkan kita. Ibu tak kan rela walaupun seekor nyamuk mengganggu kita. Contohnya saat tengah malam kita menangis, yang bangun ayahnya atau ibunya? Tentu saja ibunya.
Tengah malam kita menangis eaak-eaak maka ibu mendiamkan kita sambil bernyanyi “dodoy si dodoy oh dodoy  si dodoy…eaak-eaak…kita masih menangis juga, maka Ibu mengganti lagunya “ya Nabi salam ‘alaika…..” eaak-eaaak…kita masih menangis juga, maka ibu berkata kepada kita “mingkin anakku ini anak gau nih gak suka lagu-lagu seperti ini. Maka Ibu mengganti lagunya : Laskar cinta…tebarkanlah benih-benih cinta….eaaak-eaak…kita masih menangis juga, maka Ibu mengeluarkan senjata pamungkasnya. Teman-teman tau nggak senjata pamungkas ibu itu apa?? Senjata pamungkas Ibu ialah ASI / air susu ibu, barulah kita diam. Capek dehh…!

Sedangkan untuk ayah 1X berarti ayah harus mencari nafkah yang halal untuk anak-anaknya yang tercinta. Karena nafkah yang halal akan sanggup menciptakan anak yang shaleh dan shaleha.
Dengarkanlah firman Allah yang berbunyi,


 




Yang artinya :
“Janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kamu kepada kedua orang tuamu.
Hadirin walhadirat rahimakumullah,
Dari ulaian diatas dapatlah kita simpulkan menjadi “intan mutiara yang berhargakalaulah mereka berada diusia tua maka jagalah mereka dan janganlah kamu berkata-kata cis kepada mereka. Itu sama artinya kita terjun ke jurang neraka, kalaulah mereka telah tiada maka do’a kanlah mereka, marilah teman-temanku semuanya kita berdo’a kepada Allah SWT.
Bismullahirrahmanirrahim.


 



Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku sebagaimna mereka telah mengasuhku diwaktu kecil
Ya Allah, jadikanlah kami anak yang shalehdan shaleha yang patuh kepada orang tua.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami karma kami sadar dosa kami bagaikan pasir di pantai, laksana bumi di lautan, ampunilah kamu ya Allah.

Baiklah, hanya ini yang dapat saya sampaikan, jika terdapat salah dan juga janggal saya mohon maaf sebesar-besarnya, wabillahi taufik walhidayah waridu ‘iwal inayah, wassalamu’alaikun Wr.Wb.

Terkait

Description: Pidato Berbakti Kepada Orang Tua Rating: 4.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: Pidato Berbakti Kepada Orang Tua
Al
Mbah Qopet Updated at: 7:25 PM

0 komentar:

Feed