Apabila
ada salah seorang di tanya, apa sebabnya dia tidak berhijab ?, maka ukhty yang
terhormat itu menjawab, “ Toh iman itu ada di dalam hati”. Ini adalah jawaban
yang paling sering di lontarkan ukhty-ukhty yang belum berhijab.
…………….
Rasulullah Sallahu’alaihi wa sallam bersabda :
“ Sesungguhnya Allah tidak melihat ke rupa-rupa dan harta bendamu, tetapi dia melihat ke hati dan amalmu.” (di Riwayatkan Muslim, hadist no 2564).
Memang benar , iman terletak di dalam hati, hanya saja Rasulullah Sallahu’alaihi wa sallam tidak mengartikan iman itu hanya di hati saja, tetapi dengan hadist ini beliau hendak menjelaskan urgensi keikhlasan dalam menghadapi berbagai amalan. Allah juga menilai amalan manusia dari keikhlasan hatinya dalam beramal dan semata-mata hanya karena ALLAH.
Rasulullah Sallahu’alaihi wa sallam bersabda :
“ Taqwa itu ada disini “, seraya menunjukkan kea rah dadanya.(Diriwayatkan Imam Muslim, dari Abu Hurairah Radiallahu’anhu).
Di dalam hadist ini di jelaskan bahwa pahala amalan berasal dari hati, memperhatikan keadaan hati, melempangkan tujuannya dan membersihkannya dari segala sifat tercela.
……………
Kita bersaksi dengan syahadat dan mengaku beriman kepada ALLAH, apakah kalian tahu apa sebenarnya iman itu ?. Jumhur ulama Ahlus-sunn ah wal jama’ah telah mendefinisikan iman sebagai berikut : “Iman itu merupakan keyakinan di dalam hati , pengucapan dengan lisan dan melaksanakan dengan rukun.”
Apakah iman itu hanya di ucapkan saja??, dengan gampangnya kalian mengatakan “ aku beriman kepada ALLAH “, tapi bagaimanakah perlakuannya terhadap iman ?? bagaimana juga dengan pernyataan” yang penting kan hatinya “… ingatlah wahai ukhty yang belum berhijab, jika ukhty-ukhty menggunakan pernyataan seperti itu untuk menjawab pertanyaan tadi, apakah benar kalian sudah beriman ?. Sudah di jelaskan di dalam Al Quran tentang di wajibkannya para wanita untuk menutup aurat., ukhty… kalian sungguh berharga dan sungguh indah.. untuk di pandang bebas oleh orang-orang yang bukan muhrimnya…apakah kalian tidak risih????
Apakah lagi alasannya wahai ukhty?
Orang yang beriman hanya dengan hatinya tidak di sertai dengan amalan anggota tubuhnya, apakah mereka tidak pantas dikatakan sebagai orang munafik??. Dia percaya kepada kekuasaan ALLAH menghidupkan serta mematikan . Dia juga percaya kepada hari kiamat tetapi dia tidak berbuat dengan anggota tubuhnya sesuai dengan konsekuensi iman ini . ALLAH berfirman :
“ Dia enggan, dia takabbur dan dia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al –Baqarah :34).
Setiap kali disebutkan kata iman di dalam Al Quran, selalu di sertai dengan amal, seperti : “ Orang – orang yang beriman dan beramal shalih….” Amal merupakan keharusan yang disertai dengan iman, keduanya tidak bisa di pisahkan….
Wahai ukhty…apakah yang menghalangimu untuk menutup auratmu ?
…………….
Rasulullah Sallahu’alaihi wa sallam bersabda :
“ Sesungguhnya Allah tidak melihat ke rupa-rupa dan harta bendamu, tetapi dia melihat ke hati dan amalmu.” (di Riwayatkan Muslim, hadist no 2564).
Memang benar , iman terletak di dalam hati, hanya saja Rasulullah Sallahu’alaihi wa sallam tidak mengartikan iman itu hanya di hati saja, tetapi dengan hadist ini beliau hendak menjelaskan urgensi keikhlasan dalam menghadapi berbagai amalan. Allah juga menilai amalan manusia dari keikhlasan hatinya dalam beramal dan semata-mata hanya karena ALLAH.
Rasulullah Sallahu’alaihi wa sallam bersabda :
“ Taqwa itu ada disini “, seraya menunjukkan kea rah dadanya.(Diriwayatkan Imam Muslim, dari Abu Hurairah Radiallahu’anhu).
Di dalam hadist ini di jelaskan bahwa pahala amalan berasal dari hati, memperhatikan keadaan hati, melempangkan tujuannya dan membersihkannya dari segala sifat tercela.
……………
Kita bersaksi dengan syahadat dan mengaku beriman kepada ALLAH, apakah kalian tahu apa sebenarnya iman itu ?. Jumhur ulama Ahlus-sunn ah wal jama’ah telah mendefinisikan iman sebagai berikut : “Iman itu merupakan keyakinan di dalam hati , pengucapan dengan lisan dan melaksanakan dengan rukun.”
Apakah iman itu hanya di ucapkan saja??, dengan gampangnya kalian mengatakan “ aku beriman kepada ALLAH “, tapi bagaimanakah perlakuannya terhadap iman ?? bagaimana juga dengan pernyataan” yang penting kan hatinya “… ingatlah wahai ukhty yang belum berhijab, jika ukhty-ukhty menggunakan pernyataan seperti itu untuk menjawab pertanyaan tadi, apakah benar kalian sudah beriman ?. Sudah di jelaskan di dalam Al Quran tentang di wajibkannya para wanita untuk menutup aurat., ukhty… kalian sungguh berharga dan sungguh indah.. untuk di pandang bebas oleh orang-orang yang bukan muhrimnya…apakah kalian tidak risih????
Apakah lagi alasannya wahai ukhty?
Orang yang beriman hanya dengan hatinya tidak di sertai dengan amalan anggota tubuhnya, apakah mereka tidak pantas dikatakan sebagai orang munafik??. Dia percaya kepada kekuasaan ALLAH menghidupkan serta mematikan . Dia juga percaya kepada hari kiamat tetapi dia tidak berbuat dengan anggota tubuhnya sesuai dengan konsekuensi iman ini . ALLAH berfirman :
“ Dia enggan, dia takabbur dan dia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al –Baqarah :34).
Setiap kali disebutkan kata iman di dalam Al Quran, selalu di sertai dengan amal, seperti : “ Orang – orang yang beriman dan beramal shalih….” Amal merupakan keharusan yang disertai dengan iman, keduanya tidak bisa di pisahkan….
Wahai ukhty…apakah yang menghalangimu untuk menutup auratmu ?
0 komentar:
Posting Komentar