Arab Saudi telah menyelesaikan lima tingkat Jembatan Jamarat berteknologi tinggi untuk memastikan kelancaran arus jamaah lempar jumroh dalam ritual haji, Arab News melaporkan pada hari Kamis (25/10).
"Kecanggihan Jembatan Jamarat didesain untuk mengakomodasi lima juta jamaah," ujar Mayor Jenderal Saad Al Khelaiwi, asisten komandan Pasukan Keamanan Haji.
Jembatan berteknologi tinggi itu memiliki 10 pintu masuk dan 12 pintu keluar di keempat tingkatnya untuk memungkinkan mengalirnya arus 600.000 jamaah per jam.
Jembatan tersebut juga dilengkapi dengan teknologi canggih yang dapat membantu pihak berwenang mengintervensi dalam kasus desak-desakan dalam ritual lempar lempar jumroh.
"Kami telah menunjuk 40 komandan di sepanjang jembatan untuk mencegat para jamaah ketika jumlahnya telah melebihi 500.000," ujar Khelaiwi.
Para jamaah tidak akan diijinkan membawa tas besar dalam ritual itu.
"Kami juga akan memonitor dan mengontrol arus jamaah."
Hampir tiga juta jamaah harus melempar tujuh kerikil dari belakang pagar atau dari atas jembatan setiap hari selama tiga hari dari tiap pilar beton setinggi 18 meter di lokasi di mana iblis muncul di hadapan Nabi Ibrahim.
Setiap Muslim dewasa yang mampu secara ekonomi harus melakukan perjalanan haji, salah satu dari Rukun Islam, satu kali dalam seumur hidupnya.
Proyek Jembatan Jamarat senilai 4.5 miliar riyal diluncurkan setelah serangkaian desak-desakan maut dalam ritual lempar jumroh selama beberapa tahun terakhir.
Dalam tragedi haji terburuk selama 16 tahun, 364 orang tewas dalam desak-desakan di pintu masuk Jembatan Jamarat tahun 2006.
Pemerintah Saudi juga telah meluncurkan proyek senilai 500 juta untuk mendesain ulang dan mengembangkan Bukit Arafat.
Proyek itu termasuk membangun sejumlah jalan, fasilitas layanan, dan lokasi tenda-tenda untuk mengakomodasi para jamaah.
Sebuah jaringan selokan juga akan dibangun untuk air hujan dan banjir selama musim haji.
Proyek tersebut juga mencakup pembangunan lebih dari 200 toilet dan jalan sepanjang 700 meter untuk arus jamaah.
Di bawah proyek itu, delapan lapisan tanah akan ditinggikan untuk memberikan lebih banyak ruang bagi 100.000 jamaah.
Musim haji diperkirakan akan mencapai puncaknya tahun ini pada tanggal 26 November ketika para jamaah mendaki Bukit Arafah di mana Nabi Muhammad menyampaikan dakwah terakhirnya 14 abad yang lalu.
Berdiri di Bukit Arafah sebelum matahari tenggelam adalah titik puncak ritual haji, bagi jamaah yang gagal melakukannya tepat waktu harus mengulanginya dalam perjalanan haji mereka di masa mendatang. (rin/io)
0 komentar:
Posting Komentar